5 Cara Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Pointhub
3 min readJun 24, 2023

--

Selama ini Anda mungkin berpikir bahwa karyawan Anda baik-baik saja karena mereka selalu melakukan pekerjaannya dengan baik. Namun, apakah ini benar-benar terjadi? Secara tidak sengaja, perusahaan Anda dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Misalnya di lingkungan kerja atau pembagian manajemen tenaga kerja yang diterapkan perusahaan Anda.

Gaji tidak bisa membayar semua itu. Anda mungkin berpikir bahwa memberikan gaji yang memadai dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan, namun ternyata tidak. Kesejahteraan pegawai meliputi hal-hal lain yaitu kesehatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam bekerja.

Apakah Anda tertarik dengan apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan selain memberikan gaji? Simak 5 Cara untuk Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan dari Point Hub ini.

1. Fleksibilitas dalam gaya kerja merupakan cara penting untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan

Sering kali bos terlalu mengekang karyawan. Dia harus melakukan semua pekerjaan dengan caranya sendiri, tanpa memberikan kebebasan kepada karyawan untuk melakukan tugas dengan caranya sendiri.

Padahal, hal ini dapat menimbulkan stres dan ketegangan bagi karyawan. Karena Anda tidak ingin hal ini terjadi, Anda perlu menjelaskan kepada atasan untuk memberikan sedikit kebebasan kepada karyawan dalam pekerjaannya.

Yang terpenting, karyawan Anda dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan tetap bahagia.

2. Pemberian jam kerja yang fleksibel dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan

Di era modern ini, Anda tidak lagi harus membatasi jumlah karyawan dalam bekerja. Sebaliknya, memberikan pilihan atau kendali kepada karyawan atas pekerjaan mereka dapat meningkatkan masalah kesehatan mental.

Salah satu hal yang dapat Anda tawarkan kepada karyawan adalah kebebasan untuk bekerja secara fleksibel. Artinya, karyawan dapat melakukan pekerjaannya dimana saja dan kapan saja, yang penting dilakukan dengan benar. Jam kerja yang fleksibel terbukti dapat meningkatkan produktivitas serta kesehatan jiwa dan raga.

3. Pastikan perusahaan Anda memiliki karyawan yang cukup

Masalah kesejahteraan karyawan umumnya berasal dari backlog pekerjaan. Hal ini bisa terjadi jika perusahaan Anda kekurangan karyawan, sehingga pembagian kerja menjadi terlalu banyak.

Agar karyawan Anda tidak terlalu banyak bekerja, pastikan perusahaan Anda memiliki karyawan yang cukup untuk melakukan semua pekerjaan. Dengan melakukan ini, Anda dapat meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi perputaran karyawan yang sakit atau kelelahan, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

4. Memperkuat semangat kerjasama tim dan rasa memiliki dalam perusahaan

Lingkungan kerja yang positif memiliki dampak positif pada karyawan Anda. Untuk itu, perusahaan Anda juga harus memiliki lingkungan kerja yang positif agar karyawan dapat berkembang.

Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah menumbuhkan sinergi melalui team building atau budaya kolaborasi di tempat kerja. Jika karyawan merasa nyaman bekerja dengan karyawan lain, mereka akan mengalami lebih sedikit stres.

Selain itu, Anda juga bisa memperkuat rasa memiliki terhadap perusahaan. Caranya adalah dengan menghadirkan nilai-nilai perusahaan dan memberikan afirmasi positif terhadap pekerjaan karyawan.

Afirmasi positif terbukti berhasil bagi para pekerja 911, dengan pekerjaan yang begitu menantang, banyak operator yang memilih berhenti bekerja karena stres dan kelelahan.

Untuk menyiasatinya, kepala suku mendorong para operator untuk berbagi cerita tentang keberhasilan mereka dalam menyelamatkan orang lain. Hal ini membuat operator menyadari betapa berharganya pekerjaan mereka, sehingga masalah stress dan burnout karyawan berkurang.

5. Pelaksanaan program pendampingan karyawan

Employee Assistance Program (EAP) adalah layanan bimbingan yang dirancang untuk membantu karyawan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah produktivitas kerja yang disebabkan oleh masalah pribadi karyawan seperti masalah emosional, stres, kesehatan, keluarga, keuangan atau masalah pribadi lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja di tempat kerja (Emener et al., 2003)

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menaruh perhatian terhadap program EAP. Demikian pula di negara lain seperti Cina, Jepang, Singapura dan Afrika Selatan, program bantuan karyawan populer.

Perusahaan mulai menyadari bahwa masalah kesehatan mental karyawan sama pentingnya dengan masalah kesehatan fisik. Di masa ekonomi yang tidak pasti ini, organisasi perlu mengkaji ulang bagaimana mereka dapat mendukung kebutuhan kesehatan fisik dan mental karyawannya agar produktivitas karyawan tetap stabil atau bahkan meningkat.

--

--