5 Sumber Dalam Penyusunan Gaji Karyawan

Pointhub
5 min readMay 11, 2024

--

Terkadang, tim HR suatu perusahaan masih gagal memahami komponen gaji saat menetapkan gaji karyawan. Padahal, hal ini penting untuk dipahami agar hasil perhitungan gaji tidak lebih rendah dan tidak lebih tinggi dari peraturan pemerintah.

Gaji sendiri mempunyai komponen yang berbeda-beda dan berbeda-beda tergantung sistem kerja perusahaan. Penentuan upah yang sesuai tidak akan mengganggu stabilitas pendapatan pekerja.

Pengertian Gaji

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 30, upah diartikan sebagai hak yang diterima pekerja atau pekerja dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja, ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan pekerjaan. kontrak. atau hukum, termasuk tunjangan.

Upah dibayarkan sebagai jasa timbal balik kepada pekerja sebagai imbalan atas tugas yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Upah dapat dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah produksi, atau jumlah jasa yang diberikan.

Pengertian gaji menurut Moshdarsyah Sinongan adalah cerminan pendapatan nasional berupa gaji (uang) yang diterima pekerja berdasarkan kuantitas dan kualitas yang diberikan selama produksi produk tersebut.

Selain itu, Sadono Sokerno mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa material yang diberikan pekerja kepada pemberi kerja. Sementara itu, Malayu Hasibuan mengungkapkan, gaji tersebut merupakan imbalan jasa bagi pekerja berupah harian yang berdasarkan pedoman kesepakatan.

Apa saja komponen gaji?

Dapat kita simpulkan bahwa upah adalah imbalan yang dibayarkan kepada pekerja oleh pemberi kerja atas jasa yang diberikan kepada perusahaan berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Lalu yang termasuk dalam unsur gaji adalah sebagai berikut.

1. Gaji pokok
Upah pokok adalah unsur gaji yang berupa imbalan pokok yang dibayarkan kepada pekerja tergantung pada jenis atau tingkat pekerjaannya, yang besarnya ditentukan berdasarkan perjanjian.

2. Kompensasi sekaligus
Unsur remunerasi selanjutnya adalah bonus tetap, dimana pembayaran ini bersifat rutin dan dikaitkan dengan pekerjaan tetap pekerja dan keluarganya, serta dibayarkan di samping gaji pokok, misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, dan lain-lain. .

3. Kompensasi tidak tetap
Tunjangan tidak tetap adalah unsur gaji yang dibayarkan langsung atau tidak langsung, menyangkut pegawai dan dibayarkan secara tidak tetap kepada pegawai dan keluarganya, serta tidak dibayarkan bersamaan dengan gaji pokok.

Unsur kompensasi umum dalam penyusunan gaji pegawai

Pada dasarnya, ketika menyiapkan gaji atau upah karyawan, sejumlah elemen gaji diperhitungkan oleh pemberi kerja, keuangan, atau personel sumber daya manusia. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Gaji pokok
Seperti pada definisi sebelumnya, komponen gaji ini merupakan gaji pokok pekerja tergantung pada tingkat atau jenis pekerjaannya. Sekurang-kurangnya 75% dari gaji kotor, besaran yang umumnya mengacu pada upah minimum regional (UMR) suatu daerah atau kota.

2. Tunjangan tetap
Tunjangan dapat dianggap sebagai tunjangan dan sifat penghitungannya tidak berubah selama pekerja tetap melakukan pekerjaan yang sama. Komponen ini dapat berubah nilai nominalnya jika pekerja dipromosikan atau diturunkan.

3. Kompensasi tidak tetap
Berbeda dengan tunjangan tetap, komponen ini mempunyai besaran yang bervariasi setiap bulannya karena perhitungannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kehadiran, keuntungan perusahaan, dan lain-lain. Tunjangan tidak tetap tidak dibayarkan bersamaan dengan gaji pokok dan tunjangan tetap.

4. Pemotongan
Pemotongan ini merupakan komponen gaji yang umumnya terdiri dari pasal 21 PPh dan iuran pegawai kepada BPJS atau BPJS. Komponen Perhitungan digunakan untuk mendapatkan jumlah pajak yang benar untuk dilaporkan dan disetorkan.

5. Pembayaran lembur
Gaji tambahan ini diperoleh sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja resmi. Besaran dan batas waktu pembayaran disesuaikan dengan kesepakatan bersama antara perusahaan dan pekerja yang bersangkutan.

Bukan sumber upah

Selain itu, berikut adalah item-item yang tidak termasuk dalam komponen remunerasi.

  1. Fasilitas atau elemen yang diyakini benar-benar memenuhi kebutuhan tertentu atau meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  2. Bonus, yaitu pembayaran kepada karyawan sebagai imbalan atas keuntungan yang diperoleh perusahaan atau karena karyawan mencapai tujuan produktivitas di luar kisaran normal. Bonus diatur dalam kesepakatan bersama, kontrak kerja atau anggaran dasar perusahaan.
  3. Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak penghasilan pekerja berupa upah wajib dari pemberi kerja sebelum hari raya keagamaan dan bagi hasil lainnya.
  4. Insentif, yang mungkin ditawarkan kepada pekerja yang menempati posisi atau pekerjaan tertentu tergantung kebijakan perusahaan.
  5. Uang jasa adalah uang yang harus dibayarkan dengan selisih biaya cadangan atas risiko kerusakan atau kehilangan dan digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Jenis gaji

Dalam bukunya “Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia Berdasarkan Pancasila”, J. Kartasapoitra Jenis-jenis pengupahan, antara lain sebagai berikut.

1. Nominal gaji
Upah nominal adalah komponen upah yang dibayarkan kepada pekerja secara tunai sebagai kompensasi atas pekerjaan yang layak berdasarkan ketentuan kontrak kerja, tidak termasuk tunjangan sosial atau tunjangan lainnya.

2. Upah riil
Upah riil adalah upah yang sebenarnya seharusnya diberikan kepada pekerja yang berhak. Gaji ini ditentukan berdasarkan daya beli yang bergantung pada jumlah uang yang diterima dan besarnya biaya hidup yang diperlukan.

3. Upah layak
Upah layak adalah suatu komponen gaji pegawai yang besarnya relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas; Tidak hanya kebutuhan pokok, tetapi juga beberapa kebutuhan sosial keluarga, seperti makanan yang bernilai gizi lebih tinggi, pendidikan, asuransi, dan lain-lain.

4. Upah minimum
Pendapatan karyawan suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam hubungan kerja. Karyawan adalah manusia dan, dari sudut pandang manusia, wajar jika mereka menerima rasa hormat dan perlindungan yang pantas.

Pemerintah menetapkan komponen upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak serta berdasarkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Adanya upah minimum berdasarkan provinsi, kabupaten, dan kota, sehingga dilarang membayar upah di bawah upah minimum.

Sedangkan upah minimum pokok diatur dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 100 Tahun 2008. Undang-Undang Nomor 3/Men/1997 tentang Upah Minimum, dan upah ini sudah termasuk bonus tetap. Beberapa jenis upah minimum dapat diperhatikan sebagai berikut.

  1. Upah minimum regional untuk subsektor, dimana upah minimum tersebut berlaku untuk semua usaha pada subsektor tertentu di wilayah tertentu.
  2. Upah minimum sektoral regional, dimana upah minimum berlaku untuk semua perusahaan pada sektor tertentu di suatu wilayah.
  3. Upah minimum regional atau upah minimum tingkat kabupaten, dimana upah minimum berlaku untuk semua usaha di wilayah tertentu. UMR atau UMP berbeda-beda tiap daerah, tergantung indeks harga konsumen, kebutuhan bahan minimum, tingkat perkembangan ekonomi, dan lain-lain.

5. Gaji yang wajar
Gaji ini merupakan komponen gaji proporsional yang dianggap wajar oleh pemberi kerja dan pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan pekerja sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Sistem upah

Ada beberapa sistem yang digunakan oleh masing-masing perusahaan untuk memberikan upah, dan masing-masing sistem memiliki efek tertentu dalam mendorong dan memotivasi, meningkatkan semangat kerja dan mencapai nilai-nilai. Sistem ini meliputi:

1. Menurut kuantitas produksi
Sistem unsur kompensasi ini dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak. Upah akan dibedakan sesuai dengan kemampuan masing-masing pekerja.

2. Tergantung lamanya pekerjaan
Sistem ini nampaknya tidak berhasil mengelola perbedaan masing-masing kemampuan manusia tersebut. Mereka mengatakan hal itu tidak bisa dilakukan karena setiap orang mempunyai waktu yang sama dengan orang lain, artinya setiap orang seharusnya mempunyai hak yang sama.

3. Menurut senioritas
Sistem pemberian komponen pengupahan dapat mendorong pekerja untuk lebih loyal terhadap organisasi kerja atau perusahaan tempatnya bekerja. Gaji yang diperoleh akan memberikan rasa aman bagi karyawan yang loyal sepenuhnya.

4. Sesuai kebutuhan
Sistem ini menawarkan upah yang lebih tinggi kepada pekerja yang berkeluarga. Namun sistem pengupahan ini lemah karena tidak bisa mendorong pekerja untuk berinisiatif dalam bekerja.

Sistem penggajian atau sistem penggajian perusahaan diterapkan oleh tim sumber daya manusia karyawan. Sistem penggajian ini seringkali terlalu rumit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, melalui aplikasi gaji karyawan, pembagian gaji atau gaji seharusnya dapat dilakukan dengan mudah dan otomatis.

--

--