9 Step Mudah Merekrut Karyawan untuk Usaha Kecil dan Menengah

Pointhub
4 min readDec 25, 2022

--

Sebagai pemilik Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Kecil (UMKM), Anda tentu memahami pentingnya menemukan kandidat terbaik untuk kesuksesan bisnis. Namun, bagi UMKM, proses rekrutmen bisa menjadi tantangan karena keterbatasan biaya dan sumber daya.

Dibandingkan dengan perusahaan dengan jumlah karyawan yang banyak, perusahaan kecil dan menengah dijalankan oleh kelompok kecil dimana setiap karyawan memegang peranan penting dalam menjamin kelangsungan usaha.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa kandidat yang terpilih adalah talenta terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis Anda.

Mari kita lihat langkah-langkah terbaik untuk merekrut kandidat UKM berikutnya.

Panduan lengkap cara merekrut karyawan terbaik untuk UMKM
Agar proses perekrutan bisnis UMKM, UMKM dan UKM Anda berjalan dengan baik, berikut langkah-langkah yang bisa Anda terapkan:

1. Buat posting pekerjaan yang jelas

Pastikan untuk menyertakan deskripsi pekerjaan yang jelas yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran bisnis perusahaan. Juga sertakan informasi penting seperti uraian pekerjaan sehari-hari, tanggung jawab, prospek pekerjaan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu.

Ingatlah bahwa kandidat umumnya menggunakan kata kunci tertentu saat mencari pekerjaan. Jadi, iklan lowongan kerja yang Anda buat juga perlu menampilkan informasi secara ringkas dan jelas.

2. Menentukan anggaran dan melakukan survey untuk menentukan gaji karyawan

Saat melakukan proses rekrutmen untuk perusahaan kecil dan mikro, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki anggaran yang cukup untuk menawarkan gaji yang kompetitif kepada kandidat.

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemilik usaha kecil dan menengah adalah membuka lowongan dan menawarkan gaji yang sesuai dengan anggaran perusahaan, namun tidak sesuai dengan gaji yang berlaku umum untuk posisi tersebut.

Untuk menarik talenta terbaik, Anda perlu membuat penawaran yang tepat. Lakukan survei sebelum menentukan gaji karyawan untuk memastikan gaji yang ditawarkan adil dan menarik.

3. Memilih platform perekrutan terbaik

Setelah menentukan budget, Anda harus memilih platform terbaik untuk memasang iklan lowongan kerja. Ada banyak pilihan yang bisa Anda pertimbangkan. Dari memilih untuk menggunakan bantuan perekrut, atau dengan mudah mengirimkan lowongan pekerjaan di perusahaan Anda melalui JobStreet/Glints/kalibrr.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan bantuan dari koneksi Anda atau menawarkan bonus kepada karyawan yang memberikan referensi kandidat potensial. Untuk memaksimalkan jangkauan Anda, Anda juga dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan iklan pekerjaan.

4. Memastikan dokumentasi bisnis dan proses rekrutmen sesuai prosedur

Pahami undang-undang ketenagakerjaan saat ini dan pastikan bahwa sistem dan prosedur perekrutan Anda mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Anda tidak hanya memiliki prosedur yang benar, tetapi Anda juga perlu memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem pengarsipan dokumen yang baik.

Pastikan untuk menyimpan data penting perusahaan seperti kontrak kerja, visa kerja, dan penerimaan pajak. Selain untuk menjaga dokumen penting agar bisnis perusahaan berjalan dengan akurat, data ini juga penting untuk pelaporan wajib pajak perusahaan.

5. Memahami hak karyawan, perlindungan dan kompensasi

Pastikan Anda memahami hak-hak karyawan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Misalnya seperti upah minimum regional (UMR), asuransi, uang lembur, cuti berbayar atau cuti tahunan, libur nasional, serta cuti sakit dan cuti melahirkan. Selain itu, setelah pemutusan hubungan kerja karyawan, terlepas dari apa yang tertulis dalam kontrak kerja, karyawan tetap berhak mengetahui alasan perusahaan atas keputusan tersebut.

6. Delegasikan proses perekrutan kepada seseorang yang Anda percayai

Kesalahan lain yang sering dilakukan pemilik bisnis adalah melakukan seluruh proses perekrutan sendirian. Proses rekrutmen yang baik membutuhkan keterlibatan pihak yang tepat.

Oleh karena itu, pastikan Anda tidak mendapatkan bantuan dari pihak yang bisa memperbaiki proses rekrutmen yang sedang dipersiapkan.

7. Mempersiapkan proses wawancara kandidat

Sebagai perekrut, penting untuk mempersiapkan tahapan wawancara yang tepat bagi kandidat. Karena tahap wawancara adalah proses komunikasi dua arah antara perekrut dan kandidat, untuk memastikan calon karyawan Anda bersemangat untuk bergabung, berikan mereka pengalaman wawancara yang tak terlupakan.

Jadi pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk tahap ini. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kontribusi kandidat pada posisi yang diinginkan. Anda juga bisa mempromosikan visi, misi, budaya kerja perusahaan, dan keuntungan yang bisa mereka dapatkan jika nantinya bergabung.

8. Melakukan karyawan di kapal

Bagi usaha kecil dan menengah, proses perekrutan karyawan baru akan memakan banyak biaya dan memakan waktu lama. Agar karyawan baru selanjutnya dapat bergerak dan beradaptasi dengan baik dengan budaya dan sistem kerja perusahaan, pastikan untuk menyelenggarakan program persiapan karyawan.

Melalui program ini, Anda dapat melakukan berbagai aktivitas interaktif yang dapat meningkatkan keterikatan karyawan baru. Selain memastikan mereka merasa nyaman dan diterima, program onboarding ini juga dapat membantu Anda memastikan potensi karyawan baru untuk berkontribusi pada perkembangan perusahaan.

9. Menyimpan daftar kandidat yang gagal

Setelah berhasil merekrut karyawan baru, kebanyakan perusahaan melakukan kesalahan dengan mengabaikan lamaran dan resume dari kandidat lain yang tidak lolos seleksi.

Perlu diingat bahwa proses perekrutan ini dapat terjadi lagi di masa mendatang. Oleh karena itu, simpan resume atau informasi tentang kandidat yang tidak lulus proses rekrutmen untuk memastikan bahwa mereka kemungkinan besar akan menjadi kandidat yang cocok untuk posisi yang diinginkan di masa mendatang.

--

--

No responses yet