KPI merupakan hal terpenting yang harus disusun oleh orang-orang yang berperan mengelola sistem manajemen di perusahaan, khususnya pengembangan sumber daya manusia. Nah untuk HRD agar tidak bingung saat menyusun KPI, yuk simak cara mudah setting KPI di bawah ini.
4 Cara Menyusun Key Performance Indicator (KPI)
KPI atau KPI adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja jangka panjang suatu perusahaan secara keseluruhan dalam satu periode tertentu. KPI secara khusus digunakan untuk membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan.
KPI juga digunakan untuk mengukur kinerja karyawan
Selain mengukur kinerja jangka panjang perusahaan, KPI juga sering digunakan untuk mengukur kinerja karyawan.
Oleh karena itu, setiap karyawan memiliki KPI yang berbeda-beda dan harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Jika karyawan tersebut tidak berhasil mencapai KPI yang ditetapkan, karyawan tersebut akan dievaluasi tambahan oleh Departemen Sumber Daya Manusia dan atasan langsungnya.
Biasanya dari hasil evaluasi lebih lanjut, HRD dan atasan akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam jangka waktu tertentu.
Karena sekali lagi, hal ini dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Nah, sekarang bayangkan betapa pentingnya menetapkan KPI yang baik untuk sebuah perusahaan
Cara mudah untuk mengumpulkan indikator kinerja utama (KPI)
Untuk pengembangan sumber daya manusia, penyusunan KPI harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, karena dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.
Namun, jangan khawatir karena ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan KPI, yaitu:
1. Ketahui tujuan utama perusahaan
Sebelum menyusun KPI perusahaan, hal pertama yang perlu diketahui adalah tujuan utama dari perusahaan yang dibangun. Karena bagaimanapun, tujuan lain dari pembuatan KPI adalah untuk dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang perlu diterapkan agar perusahaan dapat berkembang lebih jauh ke depan dan sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Jika Anda perlu mengetahui tujuan utama perusahaan, Anda dapat membaca semua dokumen sejak berdirinya perusahaan.
2. Tentukan tujuan yang ingin dicapai
Hal lain yang perlu Anda lakukan untuk membuat KPI adalah menentukan tujuan jangka panjang perusahaan yang ingin Anda capai. Mulai dari Klipfolio, ada lima poin yang harus dibuat untuk menetapkan tujuan. Kelima poin tersebut, yang disingkat dengan “SMART”, adalah:
Spesifik (spesifik): Apa tujuan spesifik yang perlu dicapai?
Terukur (Measurable): Tujuan yang ingin dicapai harus terukur secara teratur.
Achievable (Terjangkau): Tujuan yang ingin dicapai harus realistis
Relevan (berkesinambungan): Tujuan yang ingin dicapai harus berkaitan erat dengan tujuan perusahaan
Waktu: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?
Pastikan juga kelima hal tersebut selaras dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, 5 poin ini juga bisa Anda terapkan untuk menetapkan tujuan yang harus dicapai oleh semua karyawan.
Bisa dibilang kelima poin tersebut sebenarnya adalah inti dari KPI. Ketika Anda telah berhasil menyusun kelima hal di atas dengan sebaik mungkin, maka akan sangat mudah mencapai tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Mensosialisasikan tujuan yang dicapai dengan pemegang kebijakan di perusahaan
Sebagus apapun Anda merancang tujuan, tujuan perusahaan tidak akan tercapai jika tidak disosialisasikan dengan baik. Jadi, jangan lupa untuk mensosialisasikannya dengan baik kepada seluruh pemegang polis di perusahaan.
Saat menetapkan tujuan sosial bagi pemegang kebijakan, jangan lupa untuk meminta pendapat dan saran. Jika ternyata ada saran dari pemegang polis yang mengharuskan Anda mengubah kelima poin “SMART” yang telah disusun, jangan ragu untuk mengubahnya.
Karena bagaimanapun juga KPI dibentuk untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, pembuatan KPI harus didefinisikan dan didiskusikan bersama.
3. Putuskan bagaimana mengukur KPI
Memutuskan bagaimana KPI akan diukur juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus dilakukan saat membuat KPI. Bagaimana KPI diukur dapat bervariasi untuk setiap departemen dan karyawan.
Misalnya cara mengukur keberhasilan KPI untuk bagian media sosial adalah mendapatkan 2 juta followers di Instagram, sedangkan cara mengukur keberhasilan KPI untuk bagian penjualan adalah mendapatkan pendapatan Rp 500 juta untuk bagian perusahaan dalam waktu satu minggu.
Pastikan juga bahwa cara KPI diukur dapat mempermudah perusahaan mencapai tujuan utamanya. Selain itu, jangan lupa memadukan cara Anda mengukur KPI untuk pemegang polis. Setelah itu, KPI baru biasanya bisa disetujui.
4. Melakukan evaluasi secara berkala
Setelah KPI disepakati oleh semua pihak, divalidasi dan diimplementasikan oleh semua pihak yang terlibat, satu hal lagi yang perlu Anda lakukan adalah mengevaluasinya secara rutin. Penilaian KPI dapat dilakukan secara berkala, setiap satu, dua, tiga, atau bahkan enam bulan sekali.